
Banyak pasien bingung memilih antara RF (Radiofrequency) atau HIFU (High-Intensity Focused Ultrasound). Keduanya sama-sama treatment non-invasif untuk mengencangkan kulit, tapi bekerja dengan cara berbeda dan hasil yang tidak identik.
RF (Radiofrequency)
RF bekerja dengan pemanasan merata di lapisan dermis (±38–42°C) yang merangsang produksi kolagen dan elastin.
Hasil yang terlihat:
- Kulit lebih kencang dan halus
- Pori tampak lebih rapat
- Garis halus berkurang
Kelebihan RF:
- Nyaman, hanya rasa hangat
- Tanpa downtime
- Cocok untuk area sensitif seperti under-eye
- Hasil gradual, biasanya butuh 4–6 sesi untuk maksimal
HIFU (High-Intensity Focused Ultrasound)
HIFU mengirim energi ultrasound terfokus ke lapisan lebih dalam, hingga SMAS layer (1.5–4.5 mm) yang biasa ditangani dengan operasi facelift.
Hasil yang terlihat:
- Lifting dan kontur wajah lebih tegas (V-shape)
- Mengencangkan pipi turun, rahang, hingga brow lift ringan
- Efek tahan lama, cukup 1–2 sesi/tahun
Catatan: Sensasi lebih terasa seperti panas titik atau ngilu, dan hasil muncul bertahap dalam 6–12 minggu.
Kapan Pilih RF, Kapan HIFU?
- Keluhan permukaan & ringan–sedang seperti kulit “crepey”, pori besar, garis halus, under-eye, pipi tipis agak turun → RF lebih tepat.
- Butuh lifting/definisi seperti rahang V-shape, pipi bawah turun, nasolabial berat, alis mulai turun → HIFU lebih efektif.
- Double chin:
- Jika lemak dominan → kombinasikan cavitation + HIFU
- Jika kulit longgar saja → pilih HIFU atau RF tightening
RF cocok untuk skin quality improvement (tekstur, pori, haluskan garis halus), sementara HIFU lebih kuat untuk lifting & contouring. Banyak pasien di FTP Aesthetics akhirnya memilih kombinasi keduanya untuk hasil yang lebih komprehensif dan tahan lama.